Sabtu, 22 Januari 2011

Tragedi 2 Bersaudara Dirantai Puluhan Tahun

Tragedi 2 Bersaudara Dirantai Puluhan Tahun, Bupati Kirim Butet dan Adik ke RS Jiwa

Jumat, 21 Januari 2011
SIANTAR-PM-Terbelenggu selama puluhan tahun di ruang sempit dengan kaki diikat rantai kapal tak membuat kondisi kejiwaan Butet dan adiknya, Janter membaik. Kamis (20/1) pukul 19.00 wib, Pemkab Simalungun mengirim keduanya ke RS Jiwa di Medan.

SN boru Purba alias Butet dan Janter Purba akhirnya keluar juga dari ruang sempit yang mengurung kebebasannya. Pemberitaan yang ditulis media telah menggugah perasaan seorang wakil rakyat.

Ketua Komisi IV DPRD Simalungun, Johalim Purba mengatakan, begitu dirinya mengetahui kondisi Butet dan adiknya, dia langsung datang ke kediaman Butet, di Nagori Siborna, Kec. Panei, Simalungun. Johalim juga turut membawa rekannya anggota Komisi IV, Agus Salim, Kepala Dinas Sosial Alben Turnip, Camat Panei Yus Petrus Saragih, serta kepala puskesmas Panei dan beberapa pegawai Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

Johalim menerangkan, begitu membaca surat kabar yang memuat tentang kondisi Butet dan adiknya dirinya langsung berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait dan Bupati Simalungun, JR Saragih.

“Begitu saya baca koran, saya langsung berkoordinasi dengan Bupati dan beberapa dinas terkait. Selanjutnya kami datang ke kediaman Butet,” jelas Johalim diamini Agus Salim.

Segala biaya perobatan Butet dan adiknya nanti, sepenuhnya akan ditanggung Bupati Simalungun. “Butet dan adiknya harus mendapatkan perawatan yang benar-benar layak. Bupati yang akan menanggung biaya perobatannya,” tambah Johalim lagi.

Lebih lanjut, kedua anggota DPRD ini mengimbau kepada masyarakat, agar segera memberitahukan kepada pemerintah setempat jika ada keluarga yang butuh bantuan. “Tidak usah malu untuk meminta pertolongan jika kesusahan. Pemerintah akan selalu membantu masyarakat yang kesusahan semampunya,” kata Johalim.

Dimandikan Butet Senang

Sebelum dibawa, Butet dan Janter terlebih dahulu dimandikan dan dipakaikan baju. Selama dimandikan, Bungani boru Saragih tampak menangis sesenggukan, terlebih saat mendengar teriakan Janter yang berontak dimandikan. Namun, pegawai Dinsos dan Dinkes dibantu masyarakat sekitar berusaha menenangkan Bungani.

Berbeda kondisinya saat petugas memandikan Butet. Ia tampak senang dan terus mengajak petugas berbincang-bincang.

Usai dimandikan, keduanya langsung diberi obat penenang agar tak terjadi masalah selama dalam perjalanan menuju Medan.

Sekitar pukul 19.00, mereka pun berangkat yang didampingi oleh Camat dan beberapa pegawai.

Sementara, Epinal Purba, adik Butet yang juga mengalami sedikit gangguan jiwa, menolak saat diajak ikut berobat ke Medan. “Aku di sini sajalah. Kalau orang itu bisa sembuh sudah senangnya aku,” ujar Epinal

0 komentar:

Posting Komentar

Gallery & Profile Celebrity

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons